Minggu, 03 Desember 2017

AKTIFITASKU


Hari ini banyak sekali yang aku harus selesaikan di sekolah. Sebagai panitia PAS, saya berupaya untuk datang lebih pagi dari pengawas. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Di sela2 waktu luang ku kugunakan untuk mengisi form evaluasi pemanfaatan Dana BOS, karena besok pagi ada MoNev dari propinsi. Jam 14.30 saya dan team selesai mengisi form.persis seperti anak ujian, ada 111 pertanyaan yang harus dijawab.
Selesai berbenah, aku segera pulang, aku terjang derasnya hujan, sambil sesekali kukurangi speed motorku. Sampai di rumah kubuka HP ku. Ups ada pesan dari bapak kepala sekolah.
" Bu jangan lupa bayar pajak RPS" begitu isi pesan beliau
"Inggih, pak", jawabku singkat
"Besok akhir bulan November, batas akhir pembayaran pajak" lanjut pesan beliau
"Inggih, siap, pak", begitu balasanku.
Kutengok jam di tanganku jam 15.45, saya segera mandi dan bergegas persiapkan untuk melakukan pembayaran pajak. Kalau sore begini, harus ke Kantor Pos Besar, di tengah kota. Tak apalah..daripada besok, begitu kata hatiku.
Aku minta ditemani mantan pacarku, yang sekarang jadi bapak dari anak2 ku,
Sampai di Kantor Pos, saya segera ke loket yang kosong..setelah transaksi, mbak petugas sebutkan angka..empat belas juta .....,
'Hlo ..bukannya dua belas juta sekian, mbak?' aku kaget Karena hitungan total tadi dua belas juta sekian. Saya segera coba menghitung ulang..ternyata mbak petugas bener
.berarti aku masih belum teliti dalam menghitung. Hari ini..gagal aku bayar pajak, nanti akan aku cek lagi, begitu kata hatiku
Kami segera meninggalkan Kantor Pos dengan tidak membawa hasil. Oh ya, kami berencana untuk membeli printer. Sebuah pertokoan besar khusus ATK yang kami tuju. Kami menuju tempat display printer. Walaupun menerima penjelasan yang banyak dari mbak Putri, begitu nama sales di toko itu, kami masih galau. Ditengah kebingungan mau memilih printer, ada seorang salesman yang lewat. Dan ternyata dia adalah Tesar, siswaku 3 tahun yll.
"Oww, Bu Triana, ada yang bisa saya bantu, Bu?", Kata Tesar
" Ehmmm, saya mau beli printer, tapi bingung mau memilih", begitu aku jawab.  Tapi tiba2, dia bilang, "Bu, saya pingin berfoto dulu, bersedia kan, Bu? Katanya.
"Dengan senang hati", begitu kataku.
Segera aku dan Tesar mengambil posisi dan klik..klik..klik.
Setelah ada berapa informasi dari Tesar, akhirnya aku milih 1 printer. Alhamdulillah, begitu sopan dia melayani pengunjung, dalam hatiku ikut senang, melihat dia sudah sukses menjadi karyawan tetap. Yach kami diantar ke kasir untuk membayar, dan diperlihatkan cara operasikan printernya. Selesai mengerjakannya pengecekan printer, segera kami mohon pamit karena waktu sudah malam.

Ini ceritaku hari ini, mana ceritamu.

JALAN TERBAIK UNTUKMU



Hari ini, 6 Juli 2017, hari terakhir pendaftaran PPDB online. Tak ada rasa gundah sedikitpun manakala setiap waktu aku intip rangking sekolah yang nantinya anakku mau daftar, masih tidak ada perbedaan yang berarti dari kemarin. Aku optimis, "kamu pasti di terima, nak", gumamku

Jam 6.30 aku sudah siap mau berangkat kerja.
"Kakak, tolong nanti daftar online sendiri, ya. Ibu akan pantau dari sekolah", kataku kepada putri kecilku.
" Siap, Bu. Nanti kakak akan daftar", begitu jawabnya.
Beberapa menit kemudian, aku berangkat menyusuri jalan kampung yang biasa aku lewati menuju tempat kerjaku. Sepanjang perjalanan tak lupa aku selalu berdoa agar Allah limpahkan kemudahan untukku, dan keluargaku dalam segala hal.

Tak begitu banyak yang harus aku kerjakan di sekolah. Benahi laporan dan koordinasi bersama tim sukses PPDB yang hari ini harus dilakukan. Tiba-tiba handphonku berdering, Ternyata ada berita dari suami, kalau putri kecilku diterima di pilihan kedua, bukan pilihan pertama, aku panik, kenapa bisa terjadi seperti itu, padahal nilai putriku masih urutan atas, masih masuk pagu yang dibutuhkan di pilihan 1. Setelah aku cari tahu, aku pelajari, ternyata prosentase 5% masih berlaku untuk luar wilayah atau luar zona. Yach apa boleh buat, putriku harus menerima imbas peraturan PPDB baru.

Akhirnya aku pasrah, itu pasti yang terbaik untuk putriku. Ku coba untuk menenangkan putriku lewat telepon. Usai pekerjaan sekolah, aku segera bergegas pulang. Jam 15.30 aku sampai rumah, kulihat putri kecilku tidur, Alhamdulillah, semoga bisa menerima dengan lapang, doaku saat itu.
Beberapa waktu kemudian, saat aku berada di dapur, putri kecilku bangun.
"Kakak, selamat ya, sudah diterima di SMA", begitu kataku.
Namun apa yang terjadi, ia tidak mau memandangku, kulihat matanya sembab, jelas terlihat kalau sudah dari tadi ia menangis, tak ada suara yang keluar dari mulutnya, tak ada lagi senyum yang menghiasi bibir mungilnya, hatinya gundah, lidahnya kelu, tidak ada lagi keceriaan yang terpancar dari raut wajahnya. Aku berpikir, pasti ia belum bisa menerima apa yang terjadi saat ini, pasti ia kecewa. Aku terdiam..tak mungkin ku paksa untuk mengajaknya bicara.

Segera aku ambil hp ku. Aku tulis pesan ke putriku lewat BBM,
"Kakak, ibu minta maaf ya, mungkin ibu yang salah, tapi kakak harus yakin, bahwa ini adalah jalan terbaik yang Allah pilihkan untuk masa depan kakak. Okey, semoga kakak sukses, aamiin"

Alhasil, beberapa menit kemudian, putri kecilku keluar dari kamar, menyalamiku dan kuciumnya. Ku masih melihat sisa-sisa kesedihan di sinar matanya. Ku hampirinya, kulihat ia membuka laptop dan menunjukkan peringkat yang diterima di SMA.
"Ibu, ada Filla di SMA Tumpang".
"Alhamdulillah, ternyata ada teman lama kakak, ya. Ayo dicari lagi, siapa tahu ada yang lain".
" Ini, ada Emmas, Sakti, Yudhis, Benny, Nadhia, Yuvania, ada Maria.
Aku bersyukur, ternyata Allah telah mengirimkan teman-teman SD yang sekarang kembali berkumpul menjadi satu di SMA. Ada rasa bahagia yang aku rasakan. Aku berikan semangat untuk putriku, agar bisa menerima dengan ikhlas.

Alhamdulillah, akhirnya putriku bisa tersenyum. Terimakasih ya Allah, atas nikmat yang sudah Engkau kirimkan kepada keluarga kami, kami tahu, kami sadar, kami sering mendustakan nikmat yang sudah Engkau kirim, kali kadang banyak mengeluh dan lupa bersyukur. Kan kutata hidup kami, semoga senantiasa Engkau bimbing kami di jalan yang benar. Aamiin, ya robbal alamiin.
Aku yakin, jika Allah memberikan nikmat tidak sesuai dengan yang aku pinta, bukan berarti tidak sayang, tetapi Allah sudah punya rencana lain yang jauh lebih indah dari yang kami rencanakan. Terimakasih ya Allah. NikmatNya sungguh di luar batas kemampuan kami.


Hari ini ku post setelah 5 bulan tersimpan.
Ini ceritaku hari ini, mana ceritamu

Sabtu, 02 Desember 2017

Soal SPLDV

Alhamdulillah, lama sekali gak buka blog saya, hemm.. sampai2 hampir lupa bagaimana cara menulis di blog.

Kali ini saya mau membahas soal yang saya ambil dari soal UN 2015.

Pak Ali bekerja selama 6 hari dengan 4 hari diantaranya lembur mendapat upah Rp 74.000,00. Pak Bisri bekerja 5 hari dengan 2 hari diantaranya lembur dan mendapat upah Rp 55
.000,00. Pak Ali, pak Bisri dan pak Catur bekerja dengan aturan upah yang sama. Jika pak catur bekerja selama 4 hari dengan terus menerus lembur, maka upah yang diperolehnya adalah ....
A. Rp 36.000,00
B. Rp 46.000,00
C. Rp 56.000,00
D. Rp 60.000,00
E. Rp 70.000,00

Penyelesaian :
Misalkan banyak hari kerja = x dan banyak hari lembur = y, maka:
SPLDV dari permasalahan di atas adalah
6x+4y=74.000 --> 3x+2y= 37.000
5x+2y=55.000 --> 5x+2y= 55.000
                               --------------------- -
                              -2x      = -18.000
                                 x      = 9.000
 Substitusi x = 9.000, diperoleh
          3x + 2y = 37.000
3(9.000) + 2y = 37.000
    27.000 +2y = 37.000
                   2y = 37.000 - 27.000
                   2y = 10.000
                     y = 5.000
4x + 4y = 4(9.000) + 4(5.000)
              = 36.000 + 20.000
              = 56.000
Jadi upah yang diterima pak Catur adalah Rp 56.000,00  (C)

Semoga bermanfaat.
Terimakasih.