Kamis, 05 Januari 2012

BANDARA ABDULRACHMAN SALEH di PENGUJUNG TAHUN


Di pengujung  tahun, tepatnya  30 Desember 2011, terminal baru di kawasan bandara Abdul Rahman Saleh mulai diujicobakan. Warga yang bepergian melalui Bandara Abdul Rahman Saleh kini merasa lega karena dengan dibangunnya terminal khusus penerbangan sipil ini, para pengguna jasa dan pengantar tak perlu lagi melewati ketatnya penjagaan personil TNI AU.

Dari Jalan Raya Abdul Rahman Saleh, Pakis, penumpang bisa langsung belok kanan melewati gerbang besar yang bertuliskan “ BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH”. Dengan melewati  jalan dua jalur sepanjang  1,5 km tibalah di terminal.  Dengan adanya terminal baru ini, pengguna kendaraan tak lagi dicegat oleh personel TNI dan tak perlu lagi meninggalkan KTP, tetapi cukup menerima kartu dan membayar parkir di area yang telah ditentukan.



Area parkir yang relative cukup luas, terbagi menjadi beberapa blok, yakni  khusus sepeda motor, kendaraan roda empat, petugas dan operator serta parkir khusus taxi. Kendaraan pengantarpun bisa langsung menurunkan penumpang persis di depan terminal penumpang dan langsung bisa mengarah ke tempat bagasi, kemudian masuk ke ruang tunggu penumpang.



Udara segar dirasakan penumpang di bandara baru yang masih dikelilingi sawah dan lahan tebu, menjadikan pemandangan yang sangat indah. Di hari pertama ujicoba bandara baru ini, terlihat kendaraan pribadi, taxi, kendaraan hotel, bus pariwisata maupun sepeda motor terlihat sangat enjoy.
 Di terminal baru tersebut loket boarding sudah dipisahkan antara maskapai satu dengan yang lainnya. Loket pembayaran airport tax disediakan secara khusus. Ruangan pengangkutan bagasi lebih teratur. Ruang tunggu keberangkatan dilengkapi dengan kursi penumpang yang berkapasitas 250 orang, tersedia juga ruang khusus untuk perokok. 
Di bandara Abdul Rahman Saleh terdapat tujuh penerbangan yang terdiri dari rute Malang – Jakarta sebanyak enam penerbangan yang terdiri dari Maskapai  Sriwijaya Air tiga penerbangan,  Maskapai Garuda Indonesia dua penerbangan, Maskapai  Batavia satu penerbangan dan satu penerbangan rute Malang – Bali dengan Maskapai  Wing Air.
Bandara Abdulrachman Saleh dulu dan sekarang :
Dulu
  • ·         Penjagaan dilakukan oleh personil  TNI AU
  • ·         Penjemput atau calon penumpang harus meninggalkan KTP di gerbang pertama dan dicek di gerbang kedua
  • ·         Parkir kendaraan pengantar atau penjemput sempit
  • ·         Ruang tunggu sempit dan panas
  • ·         Boarding harus antre panjang, Karena loket dipakai gentian oleh empat maskapai
  • ·         Terminal keberangkatan dan kedatangan menjadi satu
Sekarang
  • ·         Jalan menuju terminal baru, tak lagi melalui kawasan militer
  • ·         Penjemput atau calon penumpang tak lagi meninggalkan KTP
  • ·         Parkir kendaraan lebih luas dan terbagi menjadi beberapa blok
  • ·         Ruang tunggu luas, berkapasitas 250 penumpang
  • ·         Boarding tak lagi antre panjang karena loket empat maskapai terpisah
  • ·         Terminal keberangkatan dan kedatangan terpisah ( masih direncanakan)
  •  
     
SILAKAN MENGUNJUNGI BANDARA ABDULRACHMAN SALEH